Selasa, 18 September 2012

Jajan Di Balikpapan


Kalau jalan-jalan nggak pakai makan nggak seru rasanya..
So.. Jalan-jalan Balikpapan kali ini juga nggak akan saya lewati tanpa acara makan-makan..

Pagi hari dimulai dengan sarapan nasi kuning. Lauk pilihan saya adalah telur dan haruan (ikan gabus), sengaja saya pilih untuk perbandingan dengan lauk nasi kuning versi Banjarmasin. Ternyata rasanya hampir sama, walaupun rupanya merah seperti rendang tapi rasanya tidak pedas..

Selesai sarapan, langsung lanjut keliling Balikpapan, mulai dari pantai Kemala, pantai Merdeka, Komplek Pertamina di Gunung Dubs, pasar Kladasan dan akhirnya makan siang ikan bakar di Kebun sayur
Pilihan saya adalah kepala kakap bakar.. hhmmm.. sedaaap...
Ikan patin bakarnya nggak kalah seru.. (hasil cicip lauk pesanan teman)

Uniknya, setelah kita pesan menu ikan, kita juga akan disuguhkan sayur bening untuk menemani ikan bakar selain lalspan dan sambal tentunya. Pilihan sayurnya adalah bayam plus labu kuning dan sayur sop yg hanya berisi so'un dan wortel.
Selesai makan kembali ke rumah untuk cooling down. Karena hari itu memang panas sekali.. :)

Sore-sore nongkrong di Melawai.. Liat-liat menu yang ditawarkan, pilihan saya jatuh ke coffee mix dan roti bakar coklat keju.. Walaupun maunya makan pisang gapit keju, namun saya sudah punya pengalaman kurang enak.. bahwa ternyata pisang gapit versi Balikpapan tidak sama dengan yang di pantai Losari.. Karena versi Balikpapan lebih mirip kepada kolak pisang dengan sausnya yg encer dan banyak.. ha ha ha..

Puas nongkrong di Melawai.. Lanjut ke menu makan malam ke kedai sop kambing.. yang ada di jalan..??
Pilihan saya sate dan sop kambing (karena yang terkenal memang sop kambinganya). Memang nggak salah kalau kedai yang baru buka sekitar jam 5 sore bisa tutup pada jam 10 atau 11 malam. Karena memang sop kambing-nya enak tidak bau kambing.. Sate kambingnya juga empuk dan tidak berbau juga..






















Selesai makan, ceritanya mau langsung pulang (karena kekenyangan dan ngantuk).. Eh ternyata di sebelah kedai  sop kambing banyak bertebaran penjual buah Lai dan Cempedak.. Karena saya sudah terbiasa dengan buah cempedak, maka saya memilih untuk mencicipi buah Lai.





Buah Lai tidak wangi seperti durian, rasa dan teksturnya seperti durian yang belum matang, tidak lembut seperti halnya durian yg sudah matang. Gak heran kalau durian dinobatkan sebagai King of Fruit.

However.. It's a new experience to taste buah Lai that can be find only in Kalimantan.




Jelajah Sunda Kelapa

 
Beberapa waktu yang lalu saya membaca artikel di surat kabar tentang perayaan hari pariwisata dunia, yang akan dilaksanakan di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Nama Pelabuhan Sunda Kelapa, sudah sering saya dengar, tapi belum sekalipun saya kunjungi.

Seperti biasa, dengan commuter line menuju stasiun kota. Dilanjut naik angkutan kota jurusan Ancol dari depan Musium BI. Dengan ongkos Rp 2.000,- kami sampai di pintu masuk Pelabuhan Sunda Kelapa.



pelabuhan sunda kelapa
Disambut dengan deratan kapal-kapal yang cantik, pelabuhan Sunda Kelapa ini telah dipakai sejak zaman Tarumanagara dan diperkirakan sudah ada sejak abad ke-5.
Saat itu disebut Sundapura,  merupakan pelabuhan terpenting Pajajaran. Kemudian pada masa masuknya Islam dan para penjajah Eropa, Kalapa diperebutkan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dan Eropa. Akhirnya Belanda berhasil menguasainya cukup lama sampai lebih dari 300 tahun. Para penakluk ini mengganti nama pelabuhan Kalapa dan daerah sekitarnya.


Namun pada awal tahun 1970-an, nama kuno Kalapa kembali digunakan sebagai nama resmi pelabuhan tua ini dalam bentuk "Sunda Kelapa". Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.D.IV a.4/3/74 tanggal 6 Maret 1974, nama Sunda Kelapa dipakai lagi secara resmi sebagai nama pelabuhan. Pelabuhan ini juga biasa disebut Pasar Ikan karena di situ terdapat pasar ikan yang besar.

Sampai saat ini kegiatan bongkar muat masih berlangsung di pelabuhan ini.



Dari Pelabuhan Sunda Kelapa dengan berjalan kaki lanjut ke Menara Syahbandar...


Dengan deg-degan kami naik ke menara sampai tingkat paling atas. Sedikit kecewa, karena dilantai paling atas ini tidak terawat, bahkan ada bagian yang diberi pengaman agar tidak diinjak krn sudah keropos.

Dari lantai atas ini  melihat ke arah pelabuhan terlihat kapal-kapal yang berbaris cantik. Terlihat juga 2 menara runcing yang menjulang tinggi yang merupakan menara dari Mesjid Luar Batang.

mesjid luar batang

Di bawah, tak jauh dari menara Syahbandar terilhat musium bahari. Di seberang Menara syahbandar dapat dilihat bangunan dan halaman dari gedung VOC serta jembatan kota Intan yang  tersohor itu.

pasar ikan