Ceritanya saya mau menepati janji saya keliling kota tua bersama keponakan saya, jadi liburan
imlek minggu ini saya ikut program keliling Pecinan di wilayah Kota Tua.
Commuter line menjadi pilihan kami berangkat menuju Stasiun Jakarta Kota. Sampai stasiun kota kami telat 30 menit dari waktu yang ditentukan. Setelah daftar ulang kami
dibekali sebotol air mineral dan seekor
(roti) anak buaya.. :D
~ buayanya nggak keburu difoto soalnya langsung pindah ke perut keponakan saya..:D ~Sebelum perjalanan keliliing pecinan, kami disuguhi pertunjukan barongsai imut-imut berwarna biru dan diberikan amplop angpao. ~kalau yang ini ngga ada uangnya.. malah kita yang ngisi angpao-nya.. :)) ~
Perjalanan dimulai dari jalan Pintu Kecil ke jalan
Perniagaan, jalan Kemenangan dan berakhir di Petak Sembilan. Sepanjang rute tersebut kami
disuguhi bangunan kuno berarsitektur china yang masih tersisa, diantaranya gereja St. Maria
de Fatima, yang konon dulu adalah sebuah rumah milik seorang kapiten berkebangsaan
China yang akhirnya dijadikan sebuah gereja namun masih kental dengan arsitektur dan ornamen oriental-nya.
Daaannn... Mumpung banyak temennya, masuk ke dalam kelenteng donk... he he he... Kapan lagi.. ya khan...?? :P
Daaannn... Mumpung banyak temennya, masuk ke dalam kelenteng donk... he he he... Kapan lagi.. ya khan...?? :P
Di kelenteng Toa Sebio dan Dharma Bhakti gak kuat berlama2 karena banyak asap yang bikin pedih mata dan sesak nafas akibat dari pembakaran hio orang2 yang
bersembahyang.
Dan ada yang bikin saya salut.. Nggak cuma orang yang mau bersembahyang aja yang bikin kelenteng penuh.. Di halaman Kelenteng juga banyak warga sekitar yang sudah siap menunggu pembagian uang angpao yang baru akan dibagikan esok hari. Ckckck…
Dan ada yang bikin saya salut.. Nggak cuma orang yang mau bersembahyang aja yang bikin kelenteng penuh.. Di halaman Kelenteng juga banyak warga sekitar yang sudah siap menunggu pembagian uang angpao yang baru akan dibagikan esok hari. Ckckck…
Setelah keponakan saya mengeluh capek & lapar... :P Perjalanan dilanjutkan kembali ke starting point melalui jalan
Petak Sembilan. Katanya kalau siang hari, jalan ini merupakan pasar. Tapi... Ketika malam menjelang berubah menjadi cantik dengan nyala lampion merah sepanjang jalan.
Jalan berpayung lampion merah saya jadi teringat film cina klasik... ;)
Jalan berpayung lampion merah saya jadi teringat film cina klasik... ;)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar